Kamis, 25 Desember 2008

Populasi Ikan Turun Akibat Kerusakan Terumbu Karang

Painan (ANTARA News)- Populasi ikan di perairan pantai Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar, kini terus turun sebagai dampak kerusakan hutan bakau dan terumbu karang yang semakin parah di daerah pesisir pantai itu."Banyak potensi ikan tangkapan itu berpindah ke daerah tetangga, karena terumbu karang dan hutan bakau nyaris tidak ada lagi di sepanjang perairan pantai Pessel," kata Kadinas DKP Pessel melalui Kasi Teknologi dan Budidaya, Zaitul Ikhlas, di Painan, Minggu.Dia menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian Puslitbang Perikanan Universitas Bung Hatta tahun 2001 terungkap bahwa tingkat kerusakan ekosistem mangrove danterumbu karang di Pessel mencapai 70 hingga 80 persen. Kondisi ini menjadi penyebab utama populasi ikan tangkapan di daerah itu terus berkurang dari tahun ke tahun.Guna mengatasi kondisi itu tahun 2009 DKP Pessel menjadwalkan program pengembangan teknologi dan budidaya laut dan menyosialisasikan pada nelayan untuk meningkatkan kepedulian pelestarian ekosistem laut pesisir."Intinya kita himbau nelayan tidak menggunakan teknologi perusak (bom ikan/potas) untuk menangkap ikan di laut," katanya.Potensi ikan tangkapan di Pessel mencapai 95.000 ton/tahun, dan yang tergarap nelayan hanya 25.704,72 ton/tahun.Luas perairan Pessel 232,4 Km2, dengan jumlah nelayan 16.394 orang, dengan sentra tangkapan ikan di kecamatan Koto XI Tarusan, Linggo Sari Baganti dan Sutera.Alat tangkap berupa mesin long tail sebanyak 600 unit, mesin tempel 15 PK (100 unit), payang (200 unit), kapal tonda (150 unit) dan kapal bagan (200 unit).(*)